THIS IS SPARTA! itu pasti yang terpikir pertama kali waktu anda mendengar nama ‘Leonidas’ Sang Pemimpin Dari Para 300 Sparta Pemberani Itu.
Sparta adalah kota pada zaman Yunani Kuno yang merupakan ibukota Laconia dengan kota terpenting Peloponesus di tepi Sungai Eurotas dan dikenal sebagai negara pemegang kekuatan militer yang tidak pernah bisa dibandingkan di jamannya oleh negara manapun, kemiliteran Yunani kuno dibawah kekuasaan Sparta. Mereka tidak pernah bekerja, semua tugas makanan dan lain-lain dikerjakan oleh budak-budak yang mereka peroleh dari wilayah yang telah mereka kalahkan. Pengawasan budak-budak agar tidak kabur pada saat bekerja di serahkan pada anak remaja Sparta.
Negara
kota ini didirikan oleh orang-orang Doria yang mengalahkan Laconia dan
Messenia dan pada perkembangannya menjadi sangat kuat dan berkuasa.
Pada
abad 7 SM, Sparta merupakan pusat kesusastraan namun sesudah tahun 600
SM ilmu kemiliteran yang lebih ditonjolkan. Anak-anak dari golongan
berkuasa (Spartiate) dilatih menjadi militer.
Di
bawah golongan militer adalah golongan perioeci (tukang dan pedagang)
dan helot (budak-budak). Hanya kaum Spartiate yang memiliki hak hukum
dan hak sipil.
Film 300 Spartan
Dikisahkan
di film 300 bahwa Spartan hanya berjumlah 300 dan menghadang pasukan
raja Xerxes yang kemayu itu sendirian dengan bantuan figuran segelintir
Thespians. Tetapi kenyatannya bahwa di sejarah mereka tidaklah berjumlah
segitu, yang benar adalah 300 Sparta, 700 Thespians, and 400 Thebans
semuanya dipimpin oleh Raja Sparta bernama King Leonidas melawan Pasukan Persia yang dipimpin oleh raja Xerxes.
Petempuran ini terjadi di bulan agustus 480 BC dikenal dengan "Battle of Thermopylae". 300 Spartan, Thespian, Thebans, akhirnya King Leonidas mengalami kekalahan. Tapi berkat mereka setahun kemudian Yunani bersatu untuk melawan Xerxes, tetapi icon perang ini adalah Sparta, karena raja mereka provokator tawuran pertama melawan Xerxes.
Petempuran ini terjadi di bulan agustus 480 BC dikenal dengan "Battle of Thermopylae". 300 Spartan, Thespian, Thebans, akhirnya King Leonidas mengalami kekalahan. Tapi berkat mereka setahun kemudian Yunani bersatu untuk melawan Xerxes, tetapi icon perang ini adalah Sparta, karena raja mereka provokator tawuran pertama melawan Xerxes.
Walaupun
jauh lebih sedikit jumlahnya, pasukan Yunani berhasil menahan Persia
selama tiga hari pada pertempuran yang dianggap sebagai salah satu
pertahanan terakhir paling terkenal ini.
Sejumlah
kecil pasukan yang dipimpin oleh Raja Leonidas dari Sparta menghalangi
satu-satunya jalan yang dapat dilalui oleh pasukan besar Xerxes I dari
Persia.
Setelah
tiga hari pertempuran, seorang penduduk lokal bernama Ephialtes
berkhianat dengan membongkar jalur rahasia melalui pegunungan yang dapat
dilalui untuk menembus garis pertahanan Yunani.
Pasukan
Persia berhasil menguasai celah tersebut dengan menderita kerugian yang
sangat besar, tak seimbang dengan kerugian yang diderita pasukan
Yunani.
Sparta kembali maju berperang di tahun 371 BC dengan nama "Battle of Leuctra".
Untuk pertama kalinya mereka merasakan kekalahan walaupun sudah
menyerang dengan kekuatan penuh, inilah awal titik mula kehancuran
sparta. Sparta tidak pernah pulih dari kekalahannya di perang ini,
faktor kehilangan banyak orang dewasa dan pemberontakan budak-budak yang
tak puas hanya makan makanan sisa membuat mereka makin lemah.
Raja Philip II dan anaknya yang superior tapi freak: Alexander The Great pernah berusaha menghancurkan Sparta, karena walaupun dinilai mereka sudah lemah, tetapi kemampuan beladiri Spartan tetap menjadi ancaman mereka dalam menguasai Yunani. Dari kisah ini terlahir anekdot bahwa Raja Philip II mengirim berita ke Sparta “Jika aku sudah memasuki Laconia, Aku akan meratakan Sparta sama dengan tanah.” Dan Sparta hanya menjawab “Jika”
Pada akhirnya Sparta tetap survive sampai pada jaman kerajaan romawi pada saat Yunani ditakhlukkan oleh jendral Romawi bernama Lucius Mummius, Sparta menjadi negara yang lumayan damai dan banyak dimasuki oleh turis yang ingin melihat kebudayaannya.
Setelah itu Sparta terlibat pertarungan melawan Viking, dan Sparta memenangkan perang ini, tetapi belum ada bukti pasti tentang cerita ini. Sungguh, pasukan yang patut dikenang akan kehebatan mereka.
Raja Philip II dan anaknya yang superior tapi freak: Alexander The Great pernah berusaha menghancurkan Sparta, karena walaupun dinilai mereka sudah lemah, tetapi kemampuan beladiri Spartan tetap menjadi ancaman mereka dalam menguasai Yunani. Dari kisah ini terlahir anekdot bahwa Raja Philip II mengirim berita ke Sparta “Jika aku sudah memasuki Laconia, Aku akan meratakan Sparta sama dengan tanah.” Dan Sparta hanya menjawab “Jika”
Pada akhirnya Sparta tetap survive sampai pada jaman kerajaan romawi pada saat Yunani ditakhlukkan oleh jendral Romawi bernama Lucius Mummius, Sparta menjadi negara yang lumayan damai dan banyak dimasuki oleh turis yang ingin melihat kebudayaannya.
Setelah itu Sparta terlibat pertarungan melawan Viking, dan Sparta memenangkan perang ini, tetapi belum ada bukti pasti tentang cerita ini. Sungguh, pasukan yang patut dikenang akan kehebatan mereka.
'WE ARE SPARTAN ! NEVER RETREAT ! NEVER SURRENDER ! DIE IN BATTLE FIELD IS OUR GREATEST GLORY ! '
Thermopylae, Yunani
Celah
Thermopylae adalah celah antara Gunung Oeta dan rawa-rawa sepanjang
Teluk Mali, Yunani. Pada Celah Thermopylae inilah Leonidas bersama
prajurit-prajuritnya dari Sparta dan sekutunya melawan tentara Persia
(480 SM).
Hasilnya
adalah kemenangan bagi Kekaisaran Persia, tapi memberi waktu bagi
Yunani untuk mengkonsolidasikan pasukan mereka menjadi pasukan lengkap
yang akhirnya mengalahkan Persia. Pertempuran ini menghambat majunya
pasukan Persia.
Pihak-pihak yang terlibat:
1. Negara kota Yunani
Yunani
Kuno adalah periode dalam sejarah Yunani yang berlangsung kurang lebih
seribu tahun dan berakhir dengan munculnya agama Kristen. Oleh sebagian
besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi
Peradaban Barat. Budaya Yunani merupakan pengaruh kuat bagi Kekaisaran
Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa.
Istilah
“Yunani Kuno” diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani
pada zaman kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani
modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang
Yunani, Siprus dan Kepulauan Aegean, pantai Aegean dari Anatolia (saat
itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal dengan
Magna Graecia), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang
pantai Colchis, Illyria, Thrace, Mesir, Cyrenaica, selatan Gaul, timur
dan timur laut Semenanjung Iberia, Iberia dan Taurica.
Peradaban
Yunani Kuno sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan,
filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan
bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan
ke-19 di Eropa dan Amerika.
2. Persia Achaemenid
Kekaisaran
Akhemeni (Bahasa Persia Kuno: Hakh?manishiya) (559 SM hingga 338 SM)
adalah kekaisaran Persia pertama yang memerintah Iran dan negara-negara
sekitarnya (Afganistan, Pakistan, Turki Barat, Irak, Arab Saudi Utara,
Palestina, Yordania, Israel dan Lebanon.
Luas
kekaisarannya diperkirakan seluas 7,5 juta km persegi. Nama Akhemeni
berasal dari pendiri kekaisaran ini Akhemenes, tetapi teori ini
diperdebatkan oleh para sejarawan hingga hari ini.
Raja-raja
besarnya, Kurosh (Cyrus) dan Daryavaush (Darius) selalu menyebut diri
dengan penuh kebanggaan sebagai keturunan Hakh?manish (Akhemenes),
leluhur mereka.
Akhemeni
pada mulanya adalah sebuah negeri naungan Kekaisaran Media, tetapi
negeri ini berkembang dan berhasil menumpas dan mengakhiri hegemoni
Media. Kekaisaran Akhemenid kemudian berkembang hingga ke Mesir dan
menaklukkan hampir semua jajahan Yunani. Namun begitu, kekaisaran
Akhemenid diakhiri Alexander Agung dari Yunani.
Di
bahasa Inggris dinasti mereka disebut Achaemenid, disadur dari istilah
Yunani Αχαιμενιδης (Achaemenides), artinya ‘keturunan Achaemenes’.
Komandan:
1. Leonidas
Ilustrasi
Leonidas
adalah raja Sparta ke-17 dari dinasti Agiad, salah seorang anak dari
Raja Anaxandridas II dari Sparta, yang dipercayai sebagai keturunan dari
Heracles karena kekuatan dan keberaniannya. Tanggal lahir Raja Leonidas
tidak diketahui, namun ia diperkirakan meninggal di Pertempuran
Thermopylae pada bulan Agustus, 480 SM.
Leonidas
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya bernama Dorieus dan
adiknya bernama Cleombrotus, yang sempat memimpin kekuasaan selama
beberapa saat setelah kematian Leonidas, sebelum akhirnya digantikan
oleh Paunsanias, anak Cleombrotus.
Leonidas
naik tahta menggantikan Cleomenes I, sekitar tahun 489 atau 488 SM. Ia
menikah dengan anak Cleomenes, Gorgo. Namanya menjadi terkenal akibat
perannya di pertempuran Thermopylae.
2. Xerxes
Ilustrasi
Xerxes
yang Agung, juga dijuluki Xerxes I dari Persia, (bahasa Persia Lama:
Xšay?rš?) adalah Raja Persia (bekuasa dari tahun 485–465 SM) dari
dinasti Akhemenid. Xerxes adalah putra dari Darius I dari Persia dan
Atossa, putri Cyrus yang Agung.
Korban Jiwa Selama Pertempuran:
- 300 Sparta
- 900 Helot
- 700 Thespiae
- 400 Theban
- 20000 persian
Jumlah menurut Herodotus. Lainnya tak diketahui
Beberapa
pasukan di pihak Yunani harusnya terluka parah pada hari-hari pertama
pertempuran karena tidak satu pihakpun dapat memenangi suatu pertempuran
tanpa adanya kerugian.
Herodotus
juga tak menyatakan berapa banyak pihak Theban yang tewas sebelum
penyerahan mereka diterima. Walaupun jumlah yang dinyatakan Herodotus
tak tepat seperti standar sekarang, ia menampilkan angka-angka tersebut
tanpa apologi yang umumnya digunakannya jika ia mendengar sesuatu dari
orang lain, yang menandakan bahwa ia cukup mempercayai angka-angka
tersebut.
Pertempuran
Perang Persia diberi nama untuk lokasi mereka. Timeline berikut
menunjukkan pertempuran besar dari Persia Wars (Perang Yunani-Persia)
dalam urutan kronologis.
1. 502 SM - Naxos pemberontakan Ionia.
2. 500 SM - Pemberontakan Ionia di Asia minor.
3. 498 SM -
Sardis. Persia dipimpin oleh Athena dan Aristagoras dengan sekutu
menduduki Eretrian Sardis. Kota itu dibakar oleh orang-orang Yunani dan
Persia dikalahkan. Ini adalah akhir dari keterlibatan Athena dalam
pemberontakan Ionia.
4. 492 SM - Naxos. Persia menginvasi, penduduk melarikan diri, Persia membakar kota, tapi Delos diselamatkan.
5. 490 SM -
Eretria. Persia di bawah Datis (kemudian dikalahkan di Marathon)
menguasai kota dalam seminggu yang dibantu oleh pengkhianat. Penduduk
diperbudak.
Asal
Marathon : Konon, seorang Pheidippides berlari sekitar 25 kilometer,
dari Marathon ke Athena, untuk mengumumkan kekalahan Persia. Pada akhir
perjalanan ia meninggal karena kelelahan.
6. 481 SM - Liga Yunani melawan Persia, dengan Sparta yang bertanggung jawab atas tentara dan Athena dengan Angkatan Lautnya.
7. 480 SM - Pertempuran di Thermopylae.
8. 479 SM - Pertempuran di Salamis.
Peta pertempuran Salamis
Perang
Persia (492-449 SM) yang bertempur di darat dan laut. Pertempuran
Salamis adalah pertempuran laut yang menentukan. Ini Perang Persia yang
mengikuti Pertempuran Thermopylae.
300
Spartan dan sekutu bertahan dengan gagah berani, tetapi sia-sia melawan
pasukan yang jauh lebih unggul dari Persia. Setelah Thermopylae,
pasukan Persia berhasil menghancurkan Athena. Tapi saat Persia tiba,
penduduk Athena telah diungsikan dan Yunani pemimpin pasukan militer
untuk bersiap-siap mengepung Persia di Salamis.
Di
antara komandan angkatan laut pasukan sekutu Persia adalah salah satu
ratu yang terkenal dari sejarah kuno, Artemisia dari Halicarnassus.
Pada
tahun 479 SM, Themistocles (sekitar 514-449 SM), seorang negarawan
Athena, Athena armada yang ditempatkan di Salamis, pura-pura mundur, dan
menarik angkatan laut Persia ke selat sempit di Salamis.
Disana,
kapal Persia dan sekutu saling berhadapan dengan kapal Yunani. Persia
digempur habis-habisan pada peretempuran laut ini yang kemudian dikenal
sebagai Pertempuran Salamis. Akhirnya Persia dipaksa mundur.
Pertempuran Salamis adalah titik balik dalam Perang Persia dan menunjukkan supremasi angkatan laut Athena.
Pertempuran Plataea
Peta pertempuran Plataea
Sebuah
peta topografi, sungai, kota, dan jalan di sekitar Plataea, Yunani,
menunjukkan rencana pertempuran Plataea, 479 SM, di antara orang-orang
Yunani dan Persia di bawah Xerxes I selama invasi kedua Yunani oleh
Persia. Yang menentukan kemenangan Yunani mengakibatkan hilangnya
kontrol teritorial oleh Persia di Attica dan Boeotia.
Akhir Invasi Persia Daratan Yunani.
Athena, yang bertanggung jawab atas Delian Liga, melanjutkan peneyrangannya untuk membebaskan kota-kota Ionia.
9. 478 SM
Sestus. Diambil oleh orang Athena. Awal Kekaisaran Athena.
Bizantium.
Pausanias Spartan Siprus disampaikan sebagian besar dari kekuasaan
Persia. Dia kemudian pergi ke Bizantium di mana ia melakukan hal yang
sama. Namun, ia menindas orang-orang Yunani di sana yang memimpin
orang-orang Yunani timur untuk mencari perlindungan dari Athena.
10. 477 SM - Aristides bentuk Delian Liga.
11. 476-475 SM
Eion. Cimon ditangkap Persia.
Doriskos. Armada Athena berusaha untuk mengambil Doriscus. Kita tidak tahu hasilnya.
12. 468 SM -
Eurymedon (Sungai). Cimon menelusuri Caria kota-kota pesisir dari
kekuasaan Persia. Melawan Persia darat dan laut. Made selatan Asia
Kecil, dari Caria ke Pamfilia, bagian dari federasi Athena.
13. 456 SM - Prosopitis. Yunani terdesak oleh Persia di Mesir. Mereka menyerah dan diizinkan untuk pergi.
14. 450/449 SM -
Siprus, Salamis. Fenisia mendirikan otoritas Artahsasta di Siprus
ketika Cimon dikirim untuk menangani mereka. Meskipun Cimon meninggal,
orang-orang Yunani mencapai kemenangan ganda.
15. 449 SM - Ketenangan Callias.
0 komentar:
Posting Komentar