Páginas

Rabu, 26 September 2012

Pengertian Iman kepada Hari Akhir

Pengertian Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan dunia ini. Bagi orang islam wajib mengimani dan meyakini bahwa  suatu ketika nanti dunia yang kita huni beserta isinya ini akan hancur lebur, yang dikenal dengan hari kiamat. Setelah itu manusia akan di bangkitkan lagi dari alam kuburnya untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya, yakni manusia akan mempertanggungjawabkan semua yangf diperbuat selama hidup dunia. Bukti seseorang beriman kepada hari akhir adalah ia mau mempersiapkan diri untuk menyambut hari itu, yakni dengan banyak beramal saleh, contohnya salat lima waktu, infaq, belajar dengan giat, dan lain-lain.
Datangnya hari kiamat tidak ada orang yang tahukapan waktunya, datangnya hari kiamat merupakan rahasia Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Thaha ayat 15 yang artinya: “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang diusahakan”.(QS. Thaha : 15)
Firman yang lainnya : “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya, dan bahwasannya Allah membangkitkan semua yang ada dalam kubur”.(QS. Al-Hajj : 7)

Kejadian tersebut secara jelas digambarkan dalam Al-Qur’an Surah Az Zalzalah ayat 1-5, yang artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya:”Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritnya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”

Hari akhir menurut kalimatnya dipahami menjadi dua, yaitu:
1.      Hari akhir berarti hari yang paling akhir dalam hidup dan kehidupan makhluk di dunia ini, yang dikenal dengan hari kiamat.
2.      Hari akhir berarti hari kebangkitan atau hari akhirat, yaitu terjadinya kehidupan alam akhirat dengan rangkaian peristiwa di dalamnya.

Hari kiamat juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Kiamat Sughra (kiamat kecil), yaitu kerusakan atau kematian yang dialami oleh sebagian kecil umat manusia yang ada di dunia. Misalnya kematian yang dialami seseorang  karena kecelakaan, sakit, bencana alam. Banjir, tsunami, gunung meletus, dan lain-lain.
2.      Kiamat kubro (kiamat besar), yaitu kematian dan kehancuran seluruh alam semesta ini tanpa kecuali. Setelah kejadian ini maka kehidupan di dunia akan berganti dengan kehidupan di akhirat.

Bukti bahwa hari kiamat itu akan datang
1. Bukti secara dalil aqli (dengan akal)
Semua yang diciptakan Allah SWT itu pasti ada batas akhir, yaitu mengalami kehancuran/kerusakan.
2. Bukti secara dalil naqli (dari Al-Qur’an dan Al Hadits)
A.     Surat Al Haqqah ayat 14 yang artinya: “dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.

B.     Surat Muhammad ayat 18 yang artinya: “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadataran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?”

C.       Surat Al Zalzalah ayat 1-5 yang artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mngeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”
Masih banyak lagi ayat-ayat yang menggambarkan kejadian hari kiamat. Hal ini merupakan peringatan dari Allah SWT kepada kita agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

B.     Kehidupan Hari Akhir
Tidak seorangpun manusia yang mengetahui kapan terjadinya kiamat dan seperti apa kejadiannya, kecuali Allah SWT. Tetapi Allah telah menggambarkan kejadian hari kiamat kubra dalam AL-Qr’an sebagai berikut:
1. Ditiupnya sasangkala yang pertama oleh malaikat israfil. Semua makhluk Allah SWT mati kecuali yang dikehendakinya. Firman Allah dalam QS. Az Zumar : 68 yang artinya : “Dan ditiuplah sasangkal, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuapli siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sasangkala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
2. Langit menjadi terpecah-pecah, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap dan menjadi panas, gunung-gunung seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan, dan manusia seperti anai-anai yang beterbangan. Firman Allah SWT: yang artinya: “langit (pun) menjadi pecah belah pada hari itu karena Allah. Adalah janjinya itu pasti terlaksana.”(Muzamil : 18)

Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Katanya : Rasulullah SAW bersabda : Bahwa pada hari kiamat Allah SWT melipat langit kemudian menggenggamnya dengan tangan kanan lalu nerfirman : Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Dimanakah orang yang menyombongkan diri? Kemudian Allah SWT melipat dengan tangan kiri-Nya lalu berfirman : Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Dimanakah orang yang menyombongkan diri?” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam kehidupan hari akhir manusia akan mengalami proses kehidupan sebagai berikut :
1.      Alam Barzakh, yaitu alam setelah manusia dimatikan oleh Allah.
2.      Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan), yakni hari dibangkitkannya manusia dari kubur.
3.      Yaumul Mahsyar, yakni hari dimana semua manusia sejak zaman Nabi Adam a.s sampai zaman Nabi Muhammad SAW dikumpulkan ditanah lapang yang sangat luas.
4.      Yaumul Hisab dan Mizan, yakni hari dihitung dan ditimbangnya amal manusia dengan sangat teliti untuk mendapatkan balasan yang sesuai.
5.      Sirathal Mustaqim, yakni setelah amal manusia ditimbang, manusia akan melewati sebuah titian yang membentang diantara kedua tepi neraka. Orang yang beriman akan dengan mudah melewatinya, sedangakan orang-orang kafir tidak akan mampu melewati titian tersebut dan akan jatuh ke neraka.
6.      Surga dan Neraka, yakni tempat pembalasan amal mausia. Manusia yang beriman dan beramal saleh akan menempati surga yang penuh kenikmatan, sedangkan manusia yang kafir akan bertempat di neraka.

C.    Kehidupan Dunia Hanya Sementara
Kehidupan dunia ini hanyalah sementara atau bersifat fana, tidak ada keabadian. Coba kita renungkan tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan sekitar kita, misalkan kita melihat tetangga kita beberapa tahun yang lalu, dia seorang yang kaya, cantik, berkedudukan dan lainnya tetapi setelah beberapa tahun kemudian, dia sudah miskin, keriput, sakit-sakitan atau bahkan mati. Itulah kehidupan dunia, tidak ada keabadian. Allah menggambarkan tentang kehidupan dunia sebagai berikut: Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah permainandan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu dan berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning dan kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampuna dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”(QS. Al Hadid : 20)
Berdasarkan ayat tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa dunia ini hanyalah sebuah permainan yang membuat manusia lalai., karenanya manusia tidak boleh sombong terhadap apa yang dimilikinya dan merasa cukup atas kebaikan yang dilakukannya. Sebab apa yang saat di dunia dianggap baik oleh manusia ternyata masih lebih buruk daripada apa yang ada di akhirat.

D.  Kejadian-kejadian Yang Berhubungan Dengan Hari Akhir
Peristiwa-peristiwa yang akan dialami oleh manusia di hari akhir adalah sebagai berikut.
1.      Alam Barzakh (Yaumul Barzakh)
Barzakh, saecara bahasa berarti dinding atau pembatas. Adapun menurut istilah baszakh adalah alam atau tempat bersemayam roh manusia yang sudah mati sebelum datangnya hari kiamat. Juga disebut alam kubur. Kondisi manusia di alam ini sangat tergantung pada amalnya di dunia. Bagi yang amalnya baik akan merasakan kenikmatan di alam ini, demikian juga bagi yang amalnya buruk, ia akan mendapatkan siksaan di alam ini.

Adapun kejadian-kejadian yang akn dialami manusia di alam kubur antara alain :
1.      Pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir
2.   Setiap manusia yang mati akan diperiksa amalnya oleh Malaikat Munkar dan Nakir mengenai keimanan dan amal perbuatannnya.
3.   Nikmat dan siksa kubur
4.   Setelah manusia diperisa tentang amal perbuatannya di dunia maka bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan beramal sleh akan mendapatkan nikmat yang besar di kubur, Sebaliknya orang yang selalu berbuat keburukan ia akan dihantui kecemasan tentang kehicupannya yang akan datangkarena di alam kubur mereka telah mencicipi tentang siksa di neraka kelak. Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang meninggal dunia, kepadanya akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan petang, sekiranya dia ahli surga, akan diperlihatkan kepdanya surga. Sekiranya dia dari kalangan ahli neraka, akan diperlihatkan kepadanya neraka. Diberi tahu kepadanya : Inilah tempatmu sehingga kamu dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat.”(HR. Bukhari Muslim)

  1. Yaumul Ba’as (Hari Kebangkitan)
Allah SWT telah menggambarkan dalam Al-Qur’an bahwa kiamat itu terjadi pada saat Malaikat Israfil Meniup sasangkala yang pertama, kemudian beberapa waktu kemudian dia akan meniupkan sasangkala itu untuk kedua kalinya. Saat ditiup sasangkala kedua itulah manusia dibangkitkan kembali dari alam kubur. Inilah yang disebut dengan Yaumul Ba’as (hari kebangkitan), Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Surah Yaasin : 51 yang artinya : “Dan ditiuplah sasangkala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka”.(QS. Yaasin : 51)

Manusia dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda, sesuai dengan amal perbuatannya ketika berada di dunia. Disinilah akan tampak jelas keadaan manusia tanpa bisa ditutp-tutupi sedikit pun. Allah SWT menjelaskan dalam QS. Az Zalzalah ayat  : 6 yang artinya : “Pada hri itu manusia keluar dari kuburnya daklam keadaan yang bermacam-macam, supaya siperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.”

      Setelah dibangkitkan, seluruh manusia berbondong-bondong menuju Padang Mahsyar. Mereka semua berjalan, orang-orang saleh berjalan dengan menggunakan kakinya, namun orang-orang yang ingkar (kafir) akan berjalan dengan kepalanya (mukanya). Orang-orang yang senantiasa berwudlu tamapak putih bersih dan bersinar wajahnya.
      Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya : seorang lelaki bertanya : Wahai Rasulullah bagaiman orang kafir dibangkitkan di atas muka mereka pada hari kiamat? Rasulullah SAW menjawab : Bukankah Allah SWT yang menjadikannya berjalan dengan dua kakinya semasa di dunia. Jadi, sudah tentu Dia mampu menjadikan mereka berjalan dengan menggunakan muka pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3.                  Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari dikumpulkannya manusia sejak Nabi Adam a.s sampai manusia di akhir zaman. Mahsyar adalah tempat yang sangat luas, yaitu tempat berkumpulnya semua manusia untuk menerima keputusan dari Allah SWT setelah dihitung semua amal mereka semasa hidup di dunia. Allah SWT berfirman: “Dan kami kumpulkan mereka, maka kami tidak meninggalkan mereka seorang pun”. (QS. Al Kahfi : 47)

Di Padang Mahsyar inilah manusia mengalami masa yang sangat sulit dan susah, tidak ada yang dapat menolong keculai hanya pertolongan dari Allah bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Padang Mahsyar merupakan tempat penantian yang penuh harapan akan pertolongan Allah.
Gambaran mengenai Padang Mahsyar dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya : “Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda : Pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan  ditanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak apa-apa untuk seseorang itu berlindung”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di Padang Mahsyar inilah Allah SWT akan mengadili seluruh manusia tanpa kecuali dengan seadil-adilnya, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dqan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.”(QS. Az Zumar : 69).

4.      Yaumul Mizan atau Yaumul Hisab
Mizan artinya timbangan, dan hisab artinya perhitungan. Jadi, Yaumul Mizan adalah saat ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yumul Mizan ini juga disebut Yaumul Hisab, maksudnya hari saat diperhitungkannya seluruh amal manusia, baik amal yang baik maupun amal yang amal yang buruk akan mendapatkan balasannya masing-masing atas keadilan dari Allah SWT. Firman Allah SWT. yang artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”(Q.S. Al-Anbiya: 47)

Allah juga berfirman dalam QS. Al Qari’ah 6 – 11 yang artinya : “Dan adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.”

Pada perhitungan ini, yang akan dihitung pertama kali adalah salat fardu, bila seseorang rajin dan tidak pernah meninggalkannya, bahkan menambahnya dengan salat-salat sunah, maka akan merasa bahagia dan senang saat perhitungan amal tersebut.
Rasulullah SAW bersabda : “Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari semua amalnya adalah salatnya, jika salatnya baik maka dia merasa senang dan beruntung dan bila salatnya jelek maka dia akan bersedih dan merasa  rugi. Jika terdapat sedikit kekurangan dalam salat fardunya maka Allah SWT berkata pada malaikat : lihatlah salat sunah dari hamba-Ku ini, maka salat sunahnya itu akan menyempurnakan salat fardunya.”(HR Tirmizi)

E.  Balasan Amal Baik dan Amal Buruk
Semua amal manusia akan dihitung Allah SWT tanpa kecuali. Amal sekecil apapun akan diberikan balasannya. Firman Allah SWT. QS. Zalzalah ayat 7 – 8 : “ Barang siapa yang mengerjakan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.”

1. Balasan amal baik
Berbahagialah bagi yang beriman kepada Allah SWT serta banyak beramal saleh, karena mereka akan memperoleh kehidupan yang bahagia dan sejahtera, dan penuh kenikmatan di surga.
Allah SWT berfirman “ Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. (QS. Al Qari’ah ayat 6 – 7)

Dalam ayat yang lain : “ Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya didalam surga mereka kekal didalamnya selama  ada langit dan bumi, kecuali jika tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tidak putus-putusnya.” (QS. Hud : 108)

2. Pembalasan amal buruk
Bagi orang-orang yang selam hidup di dunia banyak melakukan amal yang buruk (dosa), yaitu melanggar peraturan Allah SWT dan rasul-Nya siberi balasan siksaan yang sangat pedih di neraka.
 Firman Allah SWT : “ Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukan kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.   (QS. Al Qari’ah : 8 - 11)
Dalam ayat yang lain : “Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah. (QS. Al Waqiah : 42 – 44)

Dalam pemahaman ini mestilah kita nberhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Kita harus menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar peraturan Allah. Kita harus senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya.

F.  Fungsi Beriman kepada hari Akhir
Adapun fungsi beriman kepada hari akhir antara lain :
1.      Menjadirajin beribadah kepada Allah SWT.
2.      Bekal utama untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT adalah beribadah. Beribadah dapat dilakukan dalam berbagai hal, bukan hanya rukun islam yang lima. Misalnya belajar dengan giat, menolong orang yang kesusahan dan lain-lain.
3.      Senantiasa meminta ampun kepada Allah SWT.
4.      Allah adalah Maha Pengampun, yang akan mengampuni segala dosa-dosa hambanya yang mau bertobat kepada-Nya. Sebelum hari kiamat datang, segala tobat makan diterima oleh Allah SWT dan akan diampuni dosa-dosa yang telah ia perbuat.
5.      Senantiasa senang berperilaku baik dan menghindari perbuatan buruk.
6.      Dengan mengimani hari akhir, manusia akan senantiasa menjaga perilakunya, ia menyadari bahwa seluruh amal perbuatan manusia akan diperhitungkan, walau sekecil apapun akan mendapatkan balasannya. Kebaikan akan mendapatkan pahal dan keburukan akan mendapatkan siksa.
7.      Memperoleh ketenangan dan ketentraman.
Orang yang beriman kepada hari akhir akan senantiasa dalam ketenangan dan ketentraman, dengan is menjadikan hidupnya untuk sensntiasa taat kepda Allah, ia akan punya harapan mendapatkan pertolongan AllahSWT

0 komentar:

Posting Komentar

Translate